09 June, 2006

Loyalty amongst criminals in a myth

Loyalty amongst criminals in a myth. During investigations,most accused people only have loyalty to one party -themselves. (Rodney Hay, Technical Advisor, PricewaterhouseCoopers). He said when speech as Keynote Speaker on Workshop on Business Ethics in Nikko Hotel Jakarta, May 31 2006.

Statement tersebut layak untuk dijadikan renungan kita bersama. Sejatinya, ketika seseorang telah berurusan dengan keselamatan dan kepentingan dirinya sendiri, dia akan melupakan apa yang dikenal atau disebut dengan solidaritas, persaudaraan atau kepentingan kelompok. Rodney, meyakini hal tersebut,karena pengalamannya yang cukup lama di bagian penyidikan ketika bekerja di kepolisian Australia, dimana dia berasal.

Meskipun penulis masih penasaran dengan fakta - fakta (atau bisa jadi mitos) mengenai gangster "Yakuza", di Jepang atau para mafioso di Italia, yang konon kabarnya sangat loyal sama perkumpulannya, statement tersebut semoga menjadi semacam "tausiah" bagi siapa saja yang masih 'cinta mati' untuk melakukan kejahatan berkelompok, yang meyakini dirinya dan kelompoknya untuk terus berlaku jahat didalam bayang-bayang kelompoknya.

Karena, bagi mereka yang percaya : sesungguhnya tiap-tiap kita adalah individu-individu merdeka, yang individualistic, tidak komunal yang akan dimintai pertanggungjawabannya sendiri-sendiri atas setiap tindakan, ucapan dan perbuatan yang kita lakukan, selama hidup didunia yang fana ini. Thanks Rodney, I think your statement already stated a long long time ago.

No comments:

Change Management

Adalah dua kata   sakti yang selalu digulirkan bersamaan dengan   momentum momentum berikut : merger, akuisisi, perubahan Bord of ...