08 July, 2005

The Only Constant is Change

Perubahan dan tuntutan akan perubahan, tampaknya menjadi kata yang umum diungkapkan oleh komunitas manusia yang "gerah" dengan stagnansi dan kualitas kehidupan yang biasa-biasa saja, atau yang itu- itu juga. Sehingga, dalam kerangka berfikir komunitas ini, hidup harus senantiasa berubah, dari waktu ke waktu. Tentu saja perubahan kearah yang lebih baik. Lebih maju dan lebih memberi manfaat bagi kehidupan yang sedang dijalaninya. Dalam konteks tempat dimana saya berorganisasi, ASPEK Indonesia, kata ini seakan menemukan momentumnya menjelang pelaksanaan KONGRES III, yang akan dilaksanakan pada tanggal 23-24 Juli 2005 yang akan datang.

Simbol perubahan, dimulai dengan keinginan untuk mengganti, aktor atau person yang menjadi representasi organisasi, yaitu Sekretaris Jendral dan Presiden, dua bagian penting dari Komite Eksekutif Nasional. Keinginan ini tentu saja harus dihadapi dengan sikap positif, penuh pertimbangan dengan tetap memberikan ruang bagi adanya keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru, yang berbeda. Dalam pemahaman saya, kontinuitas suatu organisasi seharusnya tidak akan berubah terlalu jauh jika "platform" organisasi telah dipahami dengan sebaik-baiknya oleh seluruh anggota afiliasi. Sehingga, kalaupun terjadi perubahan person yang menggawangi organisasi ini, visi, misi dan orientasi organisasi tidak menjadi sesuatu yang harus "diperjudikan". Karena perubahan person hanya akan bermain di ruang - ruang how to manage and style of leadership dari para mangernya. Karena perdebatan mengenai format organisasi telah dijaga dalam Konstitusi organisasi.

Perubahan, tentu saja akan diikuti dengan setidaknya dua tanggapan. Menolak atau Menerima. Tinggal sejauh mana kesiapan kita mengkalkulasi dampak dari perubahan yang mingkin akan terjadi. Bagi ekstrem menolak, karena kekahawatiran yang berlebihan atas kemungkian buruk yang akan terjadi yang distimulus oleh keengganan untuk lari dari "comfort zone", kondisi nyaman yang sekarang sedang atau masih dinikmati dan dijalani. Sementara bagi yang menerima, karena bisa jadi kalkulasi dan sikap mental positif yang senantiasa merasa bahwa mencoba sesuatu yang baru, akan mendatangkan kesempatan dan pengalaman-pengalaman baru serta tentu saja dilandasi oleh harapan - harapan baru.

Semoga saja, harapan akan adanya perbaikan dan kondisi menuju kearah yang lebih baik menjadi kalkulasi yang telah dihitung masak-masak oleh komunitas yang menghendaki perubahan. Sementara bagi yang menolak perubahan, bisa saja untuk mengajukan sejumlah kekhawatiran yang mampu dihitungnya kepada komunitas yang berani untuk berubah! Sehingga dampak negatif dari perubahan dapat diminimalisir sejak awal.

Selamat Berkongres ! Semoga menjadi Kongres yang berjalan dengan dinamis dalam koridor demokrasi yang rasional dan dewasa. Kita nantikan...

Change Management

Adalah dua kata   sakti yang selalu digulirkan bersamaan dengan   momentum momentum berikut : merger, akuisisi, perubahan Bord of ...