11 October, 2012

Are You Manager or Leader?



In your interactions with team members, do you act mainly as a manager or as a leader? The question may seem like splitting hairs, but it's not. Although the terms are often used synonymously, they represent two very different approaches to the supervision of personnel and projects. A manager is typically someone in charge of a set of tasks or a group of people, while a leader's job is to guide or influence people to achieve a shared goal. Managers maintain the status quo; leaders inspire employees toward higher levels of accomplishment. Management includes duties such as organizing and coordinating, whereas leadership goes beyond these functions to communicate a vision. Management is concerned with the day-to-day; leadership is about the big picture and the future.
Where would you say you fall in this divide? Are you primarily a manager focused on coordinating your team's activities? Or are you a leader, guiding team members not only to fulfill their responsibilities and accomplish the company's objectives but also to achieve professional growth?
Although it's important to have key managerial skills, it's more critical for your long-term career prospects to maximize your leadership potential. Wherever you fall on the spectrum, here are some tips to help you develop your ability to guide, inspire and positively influence your workers.

Share your vision
It's no surprise that when people think their jobs are important, they tend to be more productive and engaged. An oft-quoted example is Southwest Airlines, where employees are encouraged to think of the company as a customer-service business that happens to fly airplanes. This simple vision helps employees see their work as meaningful.
As a leader, share your vision with your staff members by creating messages that will help employees understand your company's mission and the part they play in it.

Get out of the way
We think of a leader as the person out in front of everyone else -- the head of the group. But in the workplace, some of the most effective leaders are those who stay "off-camera," like the director of a movie. These individuals provide ongoing guidance and feedback but allow employees to find their own best ways to perform their work. As a leader, avoid getting caught up in the "how" of what your team is doing. Instead, keep yourself and everyone else focused on the "why."

Give others room to shine
Great leaders inspire others by giving them a chance to showcase their talents and knowledge. When difficulties occur with project management or workflow processes, for example, ask your team for solutions and alternatives. Your employees are your greatest resource -- don't hesitate to tap them for ideas. You'll build their confidence, increase their engagement and demonstrate that you value their professional expertise.

Learn from your mistakes
As a leader, don't expect to be perfect, and don't be afraid to admit when you're wrong. Find the lesson in every mistake you make. Your open-mindedness and willingness to adjust your approach will set a positive example for your employees to follow.
One of the best ways to develop your abilities as a leader is to observe colleagues who you think inspire their teams. Pay attention to how they interact with employees and how they conduct themselves in a variety of business situations.

06 August, 2012

Hikmah Ujian


Awal Minggu hingga pertengahan bulan Juni  hingga Juli tahun 2012 ini, adalah bulan – bulan yang saya rasakan sebagai bulan yang penuh dengan tekanan dan cobaan dalam kehidupan saya, baik di sisi keluarga maupun aspek  kehidupan professional saya di kantor. Benar bahwa, setiap masalah yang dialami oleh setiap insan manusia adalah karena ulah yang bersangkutan. Sementara kebaikan, kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang dialami oleh insan manusia, konon merupakan bentuk dari kepemurahan dan kasih sayang serta adanya  campur tangan serta kehendakNya. 

Karena cobaan lebih disebabkan oleh ulah manusia, dalam konteks tulisan ini adalah diri saya sendiri , maka catatan ini saya dedikasikan sebagai introspeksi  kedalam diri saya dengan harapan bermanfaat bagi pembaca.

Beberapa manfaat dan hikmah yang saya dapatkan dari kejadian belakangan ini, diantaranya adalah:
  • Kepasrahan yang total kepada Sang Pemilik Kehidupan. Pasrah terhadap semua ketentuan dan takdir yang telah digariskan oleh Allah SWT, sungguh memerlukan level of acceptance  yang tinggi. Level of acceptance yang dimiliki oleh setiap orang tentu saja berbeda dan baru ketahuan ketika menghadapi ujian atau cobaan. Pengharapan kepada manusia acapkali justru menjerumuskan diri kita kepada wrong direction yang merusak pemahaman kita akan makna dan hakekat hidup dan kehidupan yang menyertainya.
  • Memiliki dan memelihara harapan. Memiliki harapan akan masa depan, akan hari esok  yang lebih baik adalah bumper yang sangat bermanfaat dapat digunakan untuk mempertahankan diri dari kemunduran dan kekalahan terhadap cobaan hidup.
  • Meyakini dan melakukan apa yang terlintas atau terbersit dalam hati nurani. Ketika sejumlah cobaan dan tekanan datang menghampiri kehidupan kita, kecenderungan untuk menjadi nobody  ternyata berdampak kepada semakin sensitive dan jernihnya hati nurani, terhadap hal – hal yang ketika kita memiliki power mungkin terselimuti menjadi terbuka dan benderang.
  • Lakukan dan [justru] tingkatkan networking. Perbanyak dan perkuat silaturahmi. Temui orang – orang  baik yang merupakan sahabat atau teman dekat atau bisa juga orang – orang baru. Tempatkan diri sebagai sosok yang memang memerlukan dukungan, dengan cara yang elegan. Bukan menjadi pengemis tetapi juga tidak menjadi arogan.  Jangan menutup diri dan pasang jurus rasa minder karena sedang dirundung masalah.
Terimalah, akrablah dengan kenyataan bahwa diri kita memang sedang bermasalah. Sehingga, kita tidak perlu merasa bersalah karena kita sedang bermasalah. Networking, membantu kita memahami dan memetakan seberapa besar atau kecil masalah yang sedang kita hadapi, disamping bisa dan sangat mungkin kita menemukan cara keluar dari masalah dari sumber – sumber yang sebelumnya tidak pernah terfikir oleh kita.

Demikian yang dapat saya sampaikan dan bagikan kepada pembaca blog saya, sekali lagi semoga bermanfaat dan semakin tangguh ketika sedang ditimpa atau didekati oleh masalah, apapun masalahnya.

30 July, 2012

ISLAM & KERJA: Bentuk Ibadah Terindah dan Mulia


Basmalah

Assalamu’alaikum  wR. wB

  • Pembuka


  • Tahmid
  • Sholawat
  • Tahniah kepada Management PT ALTO Network,
  • Ta’awudz:



"Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung"(QS–Al Jum’ah, 62: 10)

  •  5 Etos Kerja Profesional.

Jansen Sinamo, Sang Bapak Etos sekaligus Penulis 8 ETOS KERJA PROFESIONAL: navigator Anda menuju sukses, mengatakan dalam buku barunya tersebut bahwa manusia itu pada dasarnya adalah pencari kesuksesan.  Arti sukses itu sendiri dipandang relatif oleh sebagian masyarakat dari segi pencapaiannya, namun ada satu hal yang tetap dilihat sama oleh masyarakat dari zaman apapun yakni cara untuk mencapai kesuksesan dengan 5 etos dari  8 etos kerja yang dikemukakan oleh Jansen , detailnya sebagai berikut :
1.      Kerja adalah Rahmat: Bekerja Tulus Penuh Syukur.
Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah).  Dan sedikit sekali dari hamba-hambaku yang berterimakasih. ( Q.S – Shaba, 34:13)

Bekerja adalah rahmat yang turun dari Allah, oleh karena itu harus kita syukuri. Bekerja dengan tulus akan membuat kita merasakan rahmat lainnya sebagai berikut:
  • Kita dapat menyediakan sandang-pangan untuk keluarga kita dengan gaji yang kita dapat.
  • Kita diberi kesempatan untuk bisa bergaul lebih luas serta meningkatkan kualitas diri ke tingkat yang lebih tinggi hingga kita  bisa tumbuh dan berkembang.
  • Kita bisa memaksimalkan talenta kita saat bekerja.
  • Kita bisa mendapatkan pengakuan dan identitas diri dari masyarakat dan komunitas.
2.      Kerja adalah Amanah: Harus Bekerja dengan Benar dan Penuh Tanggung Jawab.
Amanah melahirkan sebuah sikap tanggung jawab, dengan demikian maka tanggung jawab harus ditunaikan dengan baik dan benar bukan hanya sekedar formalitas. Rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang didelegasikan kepada kita akan menumbuhkan kehendak kuat untuk melakasanakan tugas dengan benar sesuai job description untuk mencapai target yang ditetapkan.
”Kullukum roo’in wakullukum mas ulun ’an roiyyatihi” setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT

3.      Kerja adalah Seni: Bekerja Cerdas Penuh Kreatifitas.
Bekerja keras itu perlu, namun bekerja dengan cerdas sangat dibutuhkan. Kecerdasan disini maksudnya adalah menggunakan strategi dan taktik dengan pintar untuk mengembangkan diri, memanfaatkan waktu bekerja agar tetap efektif dan efesien, melihat dan memanfaatkan peluang kerja yang ada, melahirkan karya dan buah pikiran yang inovatif dan kreatif. Hasilnya, tentu saja daya cipta kita bukan hanya disenangi oleh pemimpin perusahaan tetapi juga oleh orang lain karena semua yang kita hasilkan itu adalah karya seni.

4.      Kerja adalah Pelayanan sekaligus Kehormatan: Bekerja Paripurna Penuh Kerendahan Hati.

 Pelayanan:
Tahukah Anda kalau ternyata hasil yang kita lakukan dalam bekerja bisa menjadi masukan untuk orang lain dan begitu pula sebaliknya. Sehingga dari proses tersebut kita telah memberikan kontribusi kepada orang lain agar mereka bisa hidup dan beraktivitas dengan lebih mudah. Jadi, bekerja juga bisa kita golongkan sebagai salah satu bentuk pelayanan kita terhadap orang lain. Kerja keras itu baik, menyehatkan dan menguatkan diri kita. 

Rasulullah S.A.W. bersabda, "Seorang muslim yang menanam atau menabur benih, lalu ada sebahagian yang dimakan oleh burung atau manusia, atapun oleh binatang, niscaya semua itu akan menjadi sedekah baginya" (Riwayat Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Kehormatan:
Kehormatan diri bisa kita dapatkan dengan bekerja. Melalui pekerjaan, maka kita dihormati dan dipercaya untuk memangku suatu posisi tertentu dan mengerjakan tugas yang diberikan kepada kita termasuk segala kompetensi diri yang kita miliki, kemampuan dan kesempatan dalam hidup. Rasa hormat yang terbentuk dalam diri kita akan menumbuhkan rasa percaya diri yang akan meningkatkan keinginan kita untuk bekerja lebih tekun.

5.                  Kerja adalah Ibadah:  Bekerja Serius Penuh Kecintaan.

Segala pekerjaan yang diberikan Allah kepada kita harus kita syukuri dan lakukan dengan sepenuh hati.  Tidak ada tipe atau jenis pekerjaan yang lebih baik dan lebih rendah dari yang lain karena semua pekerjaan adalah sama di mata Allah jika kita mengerjakannya dengan serius dan penuh kecintaan. Berbekal keseriusan itu maka hasil yang akan kita peroleh juga akan lebih dari yang kita bayangkan, begitu pula jika pekerjaan yang kita lakukan didasarkan oleh rasa cinta.  Seberat apapun beban pekerjaan kita, berapapun gaji yang kita dapatkan dan apapun posisi yang kita pegang akan memberikan nilai moril dan spirituil yang berbeda jika semua didasari dengan rasa cinta. Jadi ingat, bekerja serius penuh kecintaan akan melahirkan pengabdian serta dedikasi terhadap pekerjaan.  

Suatu ketika, Rasulullah mencium tangan kasar seseorang karena bekerja keras sebagai pemecah batu dan beliau memujinya bahwa tangan itu dicintai Allah.  Subhanallah! …..

Penutup

Semoga, serangkaian pengingat yang baru saja kita dengarkan, dapat menjadi energizer bagi jiwa – jiwa yang sedang mengalami kehilangan motivasi, kejenuhan dalam menjalani rutinitas dan akan menjadi hembusan angin sejuk pegunungan atas rasa penat terhadap sejumlah permasalahan yang dihadapi.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”

“Barangsiapa yang menjadi susah pada petang hari kerana kerjanya, maka
terampunilah dosanya.” (Hadis riwayat Tabrani)

Doa

Wassalamu’alaikum wR. wB.

06 July, 2012

Bukti Kebesaran Allah Pada Tulang Ekor

Saif Al Battar


(Arrahmah.com) - "Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat" ( HR. Al Bukhari , Nomor : 4935 )

Belasan abad lamanya, hadits tersebut menjadi hal yang gaib yang tidak mungkin bisa dijelaskan dengan logika. Seiring berjalannya waktu beberapa penelitian ilmiah mampu menjelaskan kebenaran hadits tersebut dikemudian hari.

"Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk" (QS. Yasin : 78-79).


Adalah Han Spemann, Ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula. Dalam penelitiannya ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio Organizer atau pengorganisir pertama.
Pada saat sperma membuahi ovum (sel telur), maka pembentukan janin dimulai. Ketika ovum telah terbuahi (zigot), ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak. Sehingga terbentuklah embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan. Pertama, External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts, berfungsi menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus.

 Sedangkan lapisan kedua, Internal Hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin pertama kalinya. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang disebut primitive node (gumpalan sederhana).
Dari sinilah beberapa unsure dan jaringan, seperti ectoderm, mesoderm, dan endoderm terbentuk.
- Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat.
- Mesoderm, membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous, sistem limpa, limpa dan kulit luar.
- Sedangkan, Endoderm, membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-orang yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai TULANG EKOR.
Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak 'hancur'.

Dr. Othman al Djilani dan Syaikh Abdul Majid juga melakukan penelitian serupa. Pada bulan Ramadhan 1423 H, mereka berdua memanggang tulang ekor dengan suhu tinggi selama 10 menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam pekat. Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory, Sana'a, Yaman, untuk dianalisis.

Setelah diteliti oleh Dr. al Olaki, profesor bidang histology dan pathologi di Sana'a University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih lama.

Lebih dari itu berdasarkan penelitian mutakhir, sebagaimana yang disampaikan oleh Jamil Zaini, Trainer Asia Tenggara Kubik Jakarta ketika mengisi acara buka puasa bersama di al Azhar-Solo Baru dengan tajuk, "Inspiring Day; Inspiring The Spirit of Life", tulang ekor ini merekam semua perbuatan anak Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan baik-buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan berpengaruh pada kondisi tulang ekornya. Putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energy positif atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dan semakin banyak energy negative atau keburukan seseorang maka semakin hitamlah tulang ekornya. Dari sinilah, balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar. Dari tulang ekor inilah, manusia akan kembali dicipta, dan mereka akan diberi balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka. Ajaibnya, ini semua sudah disabdakan oleh Nabi berpuluh abad yang lalu.

"Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat." (HR. al Bukhari, nomor 4935).

Hadits senada juga diriwayatkan oleh Imam Muslim (nomor 2955), Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallâhu alaihi wa sallam bersabda,  "Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah kecuali tulang ekor, darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit kembali."

Dari petunjuk hadist di atas, Ilmuwan muslim pada paruh kedua abad ke-20 telah mendasarkan pemahaman mereka mengenai kemukjizatan hadis tentang tulang ekor ini pada kaidah pengetahuan yang paling dasar, yaitu "Tulang ekor merupakan bagian pertama yang tumbuh dari janin, biasa disebut dengan primitive streak, yaitu bagian utama yang terbentuk pada minggu ketiga".

"Akan Kami tunjukkan kepada mereka ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Kami pada alam dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?" (Fushshilat: 53)

Wallahu alam bish showab..
Sumber : http://arrahmah.com/read/2012/06/30/21300-bukti-kebesaran-allah-pada-tulang-ekor.html

25 June, 2012

Knowledge is Your Wisdom to a Bright Future

Bismillaahirrohmaanirrohiim

  • Tahmid 
  • Sholawat Kepada Nabi 

Kepada Yang Terhormat: 
  1. Bapak Dr. Sukarwan, Wakil Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi 
  2. Bapak H. Mendon Syamsudin, S.Pd selaku Pembina Yayasan Global Mandiri beserta Ibu Hj. Masitoh, S.Pd 
  3. Bapak Imam Faturrohman, ST M.Si, Direktur Pendidikan SMK Telekomunikasi Telesandi Bekasi 
  4. Ibu Eva Purnamayanti, S.Pdi, Ketua Yayasan MM Global Mandiri 
  5. Bapak Drs. H. Syaifullah Ishak, Selaku Kepala Sekolah, Para Wakil Kepala Sekolah, Dewan Guru, Pembina dan seluruh staff SMK Telekomunikasi Telesandi Bekasi 
  6. Bapak Salahudin N. Endin, General Manager PT LG Electronics Indonesia, Tbk, Wakil dari Dunia Industri
  •  Bapak dan Ibu Orang Tua Wisudawan Yang Berbahagia dan Kami Muliakan, 
  • Ananda, Putra Putri Peserta Didik Terbaik SMK Telekomunikasi Tahun Pelajaran 2010 – 2012 yang membanggakan 
  • Hadirin Yang Berbahagia,  
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh,
Sungguh, menjadi keharusan bagi kita semua, yang hadir di ruangan yang penuh khidmat dan suka cita ini untuk bersama – sama mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas karunia dan kasih sayangnyalah pada hari ini, kita dapat berkumpul, bertatap muka dan berbagi kebahagiaan. Sholawat dan Salam kita haturkan kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa memberi inspirasi, membangkitkan motivasi dan menjadi sandaran utama dan pertama untuk menjadikan kualitas diri kita sebagai Umat Terbaik didunia.

 Hadirin, Orang Tua dan Wisudawan serta Wisudawati Yang Berbahagia,

Hari ini,/ adalah hari yang sangat bersejarah dan maha penting dalam catatan perjalanan Ananda dan Keluarga tercinta.// Satu fase kehidupan, tiga tahun pendidikan di Sekolah Kejuruan, telah dilalui./ Sebuah rentang waktu yang pasti dilalui dengan penuh perjuangan,/ tangis dan air mata suka cita,/ telah terlewati dengan baik.// Selayaknyalah Ananda,/ menghaturkan terimakasih dan pujian yang paling mulia dan tulus kepada Ayah dan Bunda, Kedua Orang Tua Tercinta.// Karena pengorbanan, dukungan dan doa - doa dari merekalah akhirnya Ananda berhasil menyelesaikan masa pendidikan dengan baik dan selamat hingga pada kegiatan hari ini. // Pada saat yang sama,/ mari kita sama – sama berikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pimpinan, Dewan Guru dan seluruh Staff SMK Telekomunikasi dan Telesandi yang telah mendukung kegiatan belajar dan mengajar Ananda selama di sekolah yang kita sama – sama banggakan.// Pendidikan // mulai dari recruitment, proses belajar mengajar, pengembangan kurikulum, pelaksanaan ujian, dan pada akhirnya/ kita menyaksikan dan terlibat dalam prosesi Wisuda pada hari ini,/ menurut pemahaman dan keyakinan kami, adalah sebuah tools, alat yang dapat menyemai wisdom bagi terbangunnya masa depan yang cemerlang bagi para Wisudawan//, pada sisi yang lain juga bermanfaat bagi kami/ Penyelenggara Pendidikan. Karena itu, perkenankan kami untuk menyampaikan Sambutan pada kesempatan yang berbahagia kali ini dengan tema : “Knowledge is Your Wisdom for A Bright Future”

Saat ini, kita dihadapkan kepada realitas, bahwa Negara – Negara Adidaya yang dahulu kita kenal sebagai “Negara Barat”, mulai mengalami kemunduran baik dari sisi kekuatan ekonomi maupun financial/ Kemunduran ini, diikuti dengan terjadinya pergeseran pada aspek teknologi dan peradaban serta kebudayaan. Kita semua tahu, bahwa China, India, Korea dan Singapura telah menjelma menjadi Negara yang sangat diperhitungkan dalam kancah percaturan Global saat ini. / Pengaruh dan dominasi China, sebagian orang masih menyebutnya dengan Tiongkok, / ditandai dengan semakin akrabnya istilah “barang China” di telinga bahkan mulai mendarah daging dalam diri kita. Hal ini disebabkan semakin tingginya ketergantungan kita terhadap barang – barang yang memudahkan kehidupan kita sehari -hari./ Mulai dari handphone, gadget, peralatan rumah tangga, kendaraan roda empat hingga peralatan yang berhubungan dengan kegiatan kedokteran, riset dan dunia medis. Kenapa China bisa seperti ini?// Mari kita lihat data yang disampaikan oleh Bapak Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)// .." jika kita berkunjung ke universitas terbaik di dunia, maka akan mendapatkan gambaran bagaimana negara lain sangat menekankan pentingnya pendidikan." Ia menyebutkan di Columbia University ada 1.200 mahasiswa dari Tiongkok namun hanya 11 dari Indonesia, di Cambridge University ada 750 mahasiswa asal Tiongkok dan hanya 10 dari Indonesia, di Harvard University ada 700 mahasiswa dari Tiongkok dan cuma lima dari Tanah Air. Dengan realitas seperti ini, semoga kita segera menemukan jawabanya mengapa China bisa menggapai puncak – puncak pengaruh dan kekuatan ekonomi pada hari ini.  

Bapak, Ibu, Ananda Wisudawan Yang di Rahmati oleh Allah SWT

Pada skala keluarga, ada 2 (dua) keluarga yang dapat menjadi contoh menarik// Pertama dari keluarga Bapak Brigjen dr. Soepandji dan Ibu Roesmiati (Magelang - Jawa Tengah): 1/ Hendarman Soepandji, SH (Mantan Jaksa Agung, sekarang Kepala Badan Pertanahan Nasional), 2/ Mayjen (Purn) Drs. H. Hendardji Soepandi, SH (Kandidat Gubernur DKI), dan 3/ Prof. DR. Budi Susilo Soepandji (Gubernur Lemhanas), ini adalah contoh dan bukti kongkrit bagaimana kualitas pendidikan yang baik, yang diiringi dengan semangat kerja keras dan sikap mental yang jujur, mengantarkan seorang anak manusia menggapai cita – cita tertinggi yang dapat digapainya. Sebuah pencapaian luar biasa untuk keluarga di Indonesia. Cerita menarik kedua yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan ini adalah tentang 2 (dua) orang public figure dan tokoh nasional yang mengalami transformasi (perubahan) kualitas hidup yang luar biasa dahsyat// Tantowi Yahya dan Helmi Yahya, Kakak Beradik. Bahkan, sebagaimana yang kita ketahui Tantowi Yahya adalah model dan ikon dari kebangkitan Sekolah Menengah Kejuruan, yang kita kenal dengan jargon  “ SMK BISA”.// Mereka adalah contoh kongkrit yang masih hidup, kita ketahui dan kenal. Bagaimana perubahan kualitas hidup dari anak – anak yang lahir dari keluarga sederhana di Palembang, menjadi tokoh – tokoh besar dan berpengaruh karena kesungguhan dan gigihnya mereka belajar dan menuntut ILMU. Kedua cerita diatas saya sampaikan sebagai sumber inspirasi bagi kita semua, bahwa PENDIDIKAN yang berdampak kepada terciptanya PENGETAHUAN adalah anugrah, modal dan kebijakan yang sangat penting dan luar biasa berharga untuk MASA DEPAN yang CERAH.  

Bapak Kepala Dinas Pendidikan Yang Kami Hormati, Pimpinan dan Dewan Guru Yang Dirahmati Allah SWT,

Perkenankan kami, dalam kesempatan yang berbahagia ini untuk menyampaikan landasan filosofis dan spiritual value, akan pentingnya pendidikan dan pengetahuan bagi Wisudawan, dengan harapan ketika Ananda sudah meninggalkan SMK Telekomunikasi dan Telesandi akan tetap menjadi insan – insan terbaik yang terus mau belajar dan mengembangkan potensi diri…  

Ananda, Wisudawan/ Wisudawati Angkatan Kedua Yang Bapak Banggakan

Bagi kita ummat manusia / pendidikan sangat penting// sebagai upaya menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai pada kehidupan nyata melalui pribadi-pribadi yang beriman dan bertakwa.
Penghargaan Allah terhadap orang-orang yang berilmu dan berpendidikan dilukiskan pada ayat berikut: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi pengetahuan beberapa derajat (yang banyak) (QS: Al Mujadalah 11)

dilanjutkan dengan Firman di Surat yang lain, “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (QS: An-Nahl: 43).

Bahkan dengan bahasa yang lebih menantang dan keras, Allah tambahkan,  “Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui” (QS: Az.Zumar: 9).

Dari kutipan-kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam ajaran Islam pendidikan menduduki posisi yang sangat penting. Mengingat bahwa keberadaan manusia di dunia ini mengemban tugas dan tanggung jawab yang berat, baik sebagai hamba Allah maupun sebagai khalifah di muka bumi. Kedua tugas tersebut dalam pelaksanaanya merupakan satu kesatuan yang terintegrasi didalam prilaku seseorang. Dengan demikian, pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk manusia yang bersedia mengabdi kepada Allah, dengan menyelaraskan aktivitas peribadatan dalam konteks hablum minallah dan hablumminanaas. Jika relasi vertikal dan horizontal ini dapat Ananda// dan kita semua yang hadir diruangan ini, dapat melaksanakannya dengan baik, Insyaallah masa depan yang cemerlang akan ada dalam genggaman…

Selamat dan Sukses menempuh fase kehidupan selanjutnya kepada seluruh Wisudawan dan Wisudawati  Angkatan Kedua SMK Telekomunikasi dan Telesandi Bekasi. The Better Future is Yours.

Demikian yang dapat saya sampaikan, terimakasih.

Billahitaufiq wal hidayah  
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh


*) Naskah Pidato ini dipersiapkan dan telah disampaikan pada kegiatan: Wisuda Angkatan Kedua SMK Telekomunikasai Telesandi, Bekasi. Pada tanggal 24 Juni 2012 di Hotel Horison Bekasi.

13 April, 2012

Cara Kerja Rekening Asuransi untuk Anda


Bagi sebagian orang, Asuransi masih belum dianggap hal yang penting. Kenapa demikian ? Ternyata setelah ditelusuri akar permasalahannya mengapa oleh mereka asuransi dianggap tidak penting, atau bahkan menakutkan semata ? Hal ini semata-mata karena mereka belum tahu konsep dan cara kerja asuransi tersebut.

Kali ini, saya mengutip dalam jumlah banyak dari tulisan orang lain yang telah memberikan gambaran Konsep dan Cara Kerja Rekening Asuransi.

Penulis tersebut, mengistilahkan Rekening Asuransi ini adalah Rekening ke-4 atau Rekening Jangka Panjang yang harus Anda miliki.

Rekening 1 adalah Rekening Tabungan, Saya sangat yakin Anda sudah memiliki
rekening ini, misal tabungan di PermataBank, BCA, Bank Mandiri, HSBC atau bank yang lain.

Rekening 2 adalah Rekening Deposito, Orang seperti Anda pasti juga sudah
memiliki rekening ini, dan nilai depositonya juga cukup wah.

Rekening 3 yaitu Rekening Investasi, dimana Anda sudah memilikinya baik
itu rumah, tanah, kendaraan, emas atau bahkan saham

Nah rekening yang saya bicarakan ini saya sebut sebagai Rekening ke-4 atau
Rekening Jangka panjang. Rekening jangka panjang ini memiliki keuntungan
yang tidak dimiliki oleh rekening yang lain, adapun keuntungan / manfaatnya
adalah:

1) Melindungi "Diri Anda" sebagai Aset

Anda lah aset itu. Anda pernah mendengar atau melihat orang tidur dan tidak
bangun-bangun, tentunya pernah bukan..? Nah menurut Anda, banyak mana
antara orang tidur terus gak bangun-bangun (baca meninggal) , dengan orang
yang akan meninggal didahului dengan sakit??

Tentunya banyak yang didahului dengan sakit. Kalau sudah sakit kendalanya
adalah biaya. Dan biasanya sakit inilah yang membutuhkan biaya yang sangat
besar. Kalau tidak dipersiapkan sejak awal maka aset yang Anda bangun
sedikit-demi sedikit bisa-bisa ludes dalam sekejap. Rumah, mobil, deposito
yang Anda kumpulkan sedikit demi sedikit akan habis dalam sekejap untuk
membiayai pengobatan. Anda tidak mau hal ini terjadi pada Anda bukan..? So
Lindungilah diri Anda dengan Rekening Jangka Panjang ini, sehingga
rekening-rekening yang lain Tetap ada untuk orang orang yang Anda cintai.

2) Mampu mempertahankan gaya hidup keluarga Anda.

Berapa biaya bulanan yang biasanya Anda berikan untuk keluarga Anda, bisa
itu untuk biaya kebutuhan sehari-hari, biaya listrik, biaya untuk gaji
pembantu, dll.

Saya punya keluarga, biasanya saya mengeluarkan biaya untuk kebutuhan
sehari-hari tiap bulannya adalah Rp 4 juta.

Ketika Saya meninggalkan keluarga saya (Istri dan anak) selama 1 bulan
tentunya Saya akan memberikan dana kepada keluarga sebesar Rp 4 juta,
ketika saya keluar kota untuk bekerja selama setahun maka saya akan
memberikan memberikan 12 bulan x Rp 4 juta = Rp 48 juta kepada keluarga
saya, agar keluarga Saya bisa menikmati kehidupan dengan nyaman dan
tentunya terpenuhi kebutuhan tanpa menurunkan gaya hidup.

Namun ketika kemarin Saya di panggil TUHAN untuk menghadap,?..Berapa yang
harus saya persiapkan..? bagaimana dengan keluarga Saya nantinya..?. Jangan
sampai istri ataupun anak menjadi terbengkalai hanya gara ? gara finansial
yang tidak dipersiapkan dengan baik.

Menurut Survey LIMRA (Life Insurance and Market Research Association) agar Keluarga bisa survive, Istri bisa mensiasati biaya kebutuhan sehari-hari dan bisa beradaptasi serta anak-anak tetap bisa sekolah dan hidup normal seperti sedia kala , tanpa menurunkan gaya hidupnya, Anda harus menyiapkan dana sebesar : 24 bulan (2 tahun) pengeluaran Anda setiap bulannya. Atau dengan misal pengeluaran Anda Rp 5
juta perbulan, berarti Anda harus mempersiapkan dana sebesar 120 juta. Sudahkah Anda mempersiapkannya..? Tentunya demi orang-orang yang Anda Cintai. Jika belum mempunyai Anda bisa memperolehnya di rekening jangka panjang ini, HANYA dengan menyisihkan Rp 500,000 seketika akan tercipta dana Rp 140 sd 150 juta begitu ada resiko yang terjadi pada diri Anda.

3) Mampu melindungi Potensial Income Anda.

Anda sekarang berusia 20 tahun, katakanlah dengan income 8 juta perbulan.
Anda merencanakan pensiun di usia 50 tahun. Berarti Potensial Income Anda
adalah 30 tahun x 12 bulan x Rp 10 juta = Rp 3,6 Milyard. Secara matetatis
Anda mempunyai kemampuan menciptakan dana sejumlah Rp 3,6 M dalam kurun
waktu 30 tahun, dan karena karir, penghasilan atau bisnis Anda akan
meningkat, Pastinya potensial income Anda juga akan meningkat juga. Income
tersebut tentunya Anda persembahkan untuk orang-orang yang Anda cintai.

Ketika terjadi suatu resiko yang terjadi pada diri Anda, bagaimana dengan
potensial income yang seharusnya bisa Anda peroleh.

Anda bisa menjaga potensial income Anda akan tetap terwujud dan menjadi
kenyataan melalui Program yang ada direkening jangka panjang ini.

4) Mampu menghantarkan pensiun dengan sejahtara.

Setiap orang pada dasarnya mampu untuk pensiun dengan sejahtera asal tahu
kunci dan mengaplikasikannya. Namun Pensiun bisa juga gagal,karena sakit-sakitan. Nah sakit inilah yang bisa menggerus dana yang sudah Anda persiapkan untuk pensiun.

Melalui Rekening inilah Anda akan dipandu secara Konsisten dan Disiplin untuk menjalankannya, sehingga PENSIUN Anda terjamin,sehingga Anda bisa Pensiun Kaya Penuh dan penuh Makna. Karena didalamnya ada Program/Manfaat/Proteksi kesehatan, sakit kritis, cacat tetap dan kecelakaan.

Jadi ketika terjadi resiko apapun yang menimpa Anda, Dana Pensiun Anda
TETAP Tersedia.

5) Menjaga Kewajiban Orangtua untuk Anak.

Kewajiban kita sebagai orang tua salah satunya adalah menyiapkan biaya
sekolah, atau dana pendidikan untuk Anak kelak. Pendidikan yang bagus
tentunya harus didukung dengan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu perlu
direncanakan sejak dini, agar dana yang disisihkan tidak memberatkan Anda.

Jangan hanya bisa bertanya "Nak, besok kalau besar ingin jadi apa?",
tapi Wujudkan impian buah hati Anda dengan menyekolahkan ditempat yang
menjadi impian dan cita-citanya.

Kenapa dengan Rekening ini bisa mewujudkan ke 5 hal diatas? Karena Rekening Jangka Panjang ini mempunyai Fasilitas yang akan bekerja
untuk Anda dan Keluarga, yaitu :

1) Uang Pertanggungan (UP)

2) Santunan Kesehatan

3) Santunan Sakit Kritis (Crisis Cover)

4) Stop Tabung, selanjutnya Perusahaan asuransi yang akan meneruskan
tabungan Anda sampai dengan Usia Anda 70 tahun.

5) Santunan Kecelakaan, dan Cacat Tetap

Insya Allah dengan Rekening Jangka Panjang ini apa yang Anda dan keluarga cita-citakan akan tercapai. Demikian konsep dan cara kerja rekening asuransi ini yang menjadikan alasan kenapa Sebuah Rekening Asuransi harus Anda miliki.

21 February, 2012

13 Kebiasaan yang Membuat Anda Tidak Kaya

Uang, acap kali menjadi sumber permasalahan dalam perjalanan hidup umat manusia, baik secara individu, pasangan bahkan keluarga.Uang,jika tidak dapat dikelola dengan baik sering membuat orang pusing dari waktu ke waktu.Yang perlu kita ketahui, beberapa orang memang telah berusaha melakukan hal yang bisa membuat uangnya semakin berharga, namun beberapa orang kebanyakan justru malah membiarkan uangnya hilang begitu saja.

Beberapa penyebab tersebut diantaranya adalah melakukan hal-hal yang tidak menguntungkan, melakukan tindakan pemborosan dan tidak pernah menabung atau berinvestasi. Hal-hal percuma seperti ini yang membuat orang tidak sadar kalau kekayaannya akan lenyap dalam waktu singkat.

Berikut ini beberapa hal yang harus anda hindari atau berhenti lakukan jika sudah terjadi, karena bisa mengancam kesehatan finansial anda, seperti dikutip dari freefrombroke.com.

1. Tidak punya Anggaran
Anggaran dalam konteks ini adalah perencanaan keuangan, baik pemasukan apalagi pengeluaran.Tidak punya anggaran sama sekali bisa berbahaya bagi kondisi finansial anda. Karena dengan begitu Anda, tidak akan mengetahui secara pasti berapa kekuatan dan kemampuan finansial yang Anda (dan pasangan, bagi yang sudah berkeluarga) miliki.Jangan sampai anda memutuskan untuk "pakai saja dulu uangnya, baru nanti kita hitung di akhir bulan."

2. Tidak punya gambaran untuk pengeluaran bulanan
Belum punya catatan anggaran, dalam konteks ini adalah pengeluaran yang meliputi kebutuhan primer (dapur),cicilan - cicilan dan biaya - biaya rutin bulanan lainnya. Setidaknya Anda harus punya perkiraaan biaya pengeluaran per bulan. Gambaran dan catatan pengeluaran itu perlu karena akan ada beberapa biaya yang sering tanpa sadar Anda keluarkan.

3. Tidak punya investasi yang menghasilkan
Anda bisa mengucapkan selamat tinggal kepada kondisi finansial Anda karena akan segera mati jika tidak punya satu pun investasi yang menguntungkan, minimal yang bisa menghasilkan uang meski hanya sedikit. Salah satu sumber diantaranya adalah Internet, yang Anda gunakan untuk membaca tulisan ini. Jangan pakai internet hanya untuk belanja online, tapi juga cari informasi mengenai instrumen investasi, dan berinvestasilah!

4. Tidak menyadari perkembangan ekonomi terkini
Meski mereka mendewakan uang (untuk dihambur-hamburkan), orang yang boros tidak akan tahu mengenai perkembangan ekonomi terakhir. Eropa krisis, oh? Indonesia masuk investment grade, apa itu? Barulah setelah uangnya habis, mereka sadar bahwa kelakuannya sia-sia. Pengetahuan Ekonomi Makro yang Anda ketahui, diharapkan dapat mengasah sensitivitas Anda terhadap perekonomian domestik dalam skala kecil di keluarga, Anda.

5. Tidak punya prioritas dalam finansial
Tentu saja, hal pertama yang dia lihat akan dia beli untuk orang-orang yang suka boros. Mereka tidak punya prioritas dalam hidupnya, bahkan untuk menabung sekalipun.

6. Sering ganti-ganti mobil
Membeli mobil, baik itu kredit atau tunai sebaiknya dilakukan dengan rencana jangka panjang. Jangan sampai, anda cuma membeli mobil dengan perkiraan kalau anda bosan tinggal beli lagi. Jangan biarkan perasaan gengsi anda menang dalam posisi seperti ini. Tak usah sombong karena tidak bagus secara finansial.

7. Tidak merawat barang
Orang yang boros tidak hanya karena sering menghamburkan uang, tidak menghargai barang yang dibeli pakai uang termasuk pemborosan. Bahkan, orang yang malas merawat barang biasanya tidak mau memperbaiki sesuatu jika rusak, tapi memilih untuk beli yang baru. Itulah kenapa biasanya mereka punya mobil baru, komputer baru, handphone baru.

8. Sering makan di luar
Selain tidak sehat bagi tubuh, sering makan di luar juga membahayakan kesehatan finansial anda. Jangan sampai anda terbiasa disajikan makanan oleh orang lain padahal anda atau istri anda bisa menyiapkan sendiri, dengan harga yang lebih murah. Selain berdampak kepada kondisi finansial, makan masakan dirumah tentu akan membangun kedekatan dan intensitas hubungan yang lebih personal dan harmonis. Karena bisa dilakukan dengan cara yang lebih "hommy" dan waktu yang relative lebih lapang.

9. Berganti-ganti ponsel
Sudah jelas, sering berganti-ganti ponsel (apalagi mengejar tren model terbaru) adalah pemborosan nomor wahid. Jika dipikir baik-baik, harga produk elektronik yang sudah dibeli tidak pernah naik, berbeda dengan rumah atau tanah.

Nilai barang yang anda beli akan berkurang seiring waktu. Anda akan sangat rugi kalau mencicil ponsel, begitu lunas, nilai sebenarnya sudah jauh berkurang dari harga awal. Biasanya, orang-orang seperti ini selalu mengaku tidak rugi karena mendapat kepuasan dari gonta-ganti ponsel.

10. Tidak pernah berolahraga
Apa hubungannya berolahraga dengan kondisi keuangan? Banyak. Tubuh yang sehat adalah aset yang harus dijaga baik-baik. Semakin anda sehat, semakin banyak kesempatan mencari uang. Jika anda sakit-sakitan, selain susah mencari uang juga anda harus mengeluarkan uang banyak untuk biaya perawatan.

11. Sering belanja baru bermerek terkenal
Pakaian terbaru dengan merek terkenal selalu menjadi musuh finansial anda. Jangan sampai tergoda dan terjebak untuk membelinya kecuali anda benar-benar butuh. Anda butuh merek? Mungkin saja, untuk mereka yang ingin dipandang oleh orang lain. Sesuaikan merek dengan kebutuhan.

12. Upgrade komputer setiap tahun
Orang yang boros senang mengganti-ganti komponen komputer sesering bayi mengganti popok. Mereka selalu punya alasan untuk membeli komponen baru setiap beberapa bulan sekali. Ya anda betul, komputernya bahkan tidak dipakai untuk membantu pekerjaan.

13. Punya banyak gadget
Punya banyak alat-alat elektronik (gadget) yang terkadang memiliki fungsi yang sama. Ingin dengar musik, punya iPod atau MP3 player. Ingin main game, punya iPod Touch atau Sony Playstation Portable (PSP). Ingin berselancar di internet, punya iPad atau Samsung Galaxy Tab. Mari dipikir kembali, bukankah semua fungsi tersebut bisa ditemukan di satu ponsel pintar saja.

Kesimpulan:
Kebiasan-kebiasaan seperti diatas merupakan kabar buruk yang akan mempengaruhi kondisi finansial anda. Tulisan ini diharapkan bisa menjadi catatan untuk memperbaiki diri dan melakukan evaluasi serta ini yang lebih penting! lakukan perubahan positif dalam hidup anda.

Sumber Asli: http://forum.republika.co.id/showthread.php?5233-18-Kebiasan-Buruk-yang-Membuat-Anda-Tidak-bisa-Kaya&p=25607#post25607

01 February, 2012

Tentang Bank Muamalat dan Produknya

Perbankan syariah (bank Islam) telah menjadi istilah yang sudah tidak asing lagi, baik di dunia muslim maupun dunia Barat. Istilah tersebut mewakili suatu sistem perbankan dan pembiayaan yang berusaha menyediakan layanan-layanan bebas ‘bunga’ kepada para nasabah.

Di Indonesia, bank yang kali pertama berlabel syariah (Islam) adalah PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Muamalat didirikan pada 1 Nopember 1991, yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia . Lahirnya Muamalat juga didukung oleh Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim.

Visi Muamalat menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Sedangkan misinya menjadi role model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan Manajemen dan Orientasi Investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.

Berbekal visi dan misi tersebut, Muamalat kemudian mengeluarkan berbagai produk, jasa dan layanan. Salah satunya pembiayaan mudharabah (bagi hasil). Menurut Anang Rachmadi, Retail Product Development Division Head Bank Muamalat, mudharabah merupakan skema yang telah umum dimiliki perbankan syariah dan diakui Bank Indonesia .

“Mudharabah adalah konsep bagi hasil, dimana Muamalat sebagai sahibul maal (pihak yang mempunyai dana) memberikan atau menyalurkan dananya kepada mudharib (penerima dana atau pelaku usaha),” kata Anang kepada Indonesia Monitor, Jumat (04/12).

Anang menjelaskan, ada tiga bentuk pembiayaan mudharabah. Pertama, pembiayaan modal kerja. Pembiayaan ini ditujukan bagi orang yang memerlukan dana untuk menjalankan usahanya atau orang itu membutuhkan barang-barang produktif.

“Tapi, barang yang menjadi obyek pembiayaan harus punya putaran perdagangan dalam periode tertentu, contohnya warung. Umpamanya ada orang yang sedang kebentur modal. Nah, Muamalat berani membiayai, asal dia punya keahlian di bidang itu,” tegasnya.

Kedua, pembiayaan investasi. Maksudnya, pembiayaan ini ditujukan pada objek tetap yang menjadi salah satu infrastruktur dalam sistem perdagangan. Misalnya pembiayaan dalam bentuk kios atau ruko.

“Kalau ada orang mau usaha dan dia punya keahlian, tapi belum punya tempat usaha, maka Muamalat yang akan membiayai kios atau ruko itu. Ini yang disebut investasi,” ujar Anang.

Ketiga, pembiayaan gabungan antara modal kerja dan investasi. Dalam hal ini, Muamalat menyiapkan tempat usaha sekaligus membelikan barang-barang dagangan. Sementara modal mudharib hanya keahlian dan menjadi operator.

“Yang perlu diketahui, jenis usaha yang akan dikelola adalah usaha yang telah disepakati bersama antara sahibul maal dengan mudharib. Contohnya perdagangan, industri/manufacturing atau usaha atas dasar kontrak,” bebernya.

Dalam sistem mudharabah, sambung Anang, rasionya 100:0. Artinya, seluruh porsi pembiayaan 100% ditanggung bank dan risiko kerugian juga ditanggung penuh oleh pihak bank. Muamalat menanggung risiko penuh jika kerugian tidak diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian, penyimpangan atau penyalahgunaan pihak mudharib.

“Karena itu, biasanya Muamalat menurunkan tim peneliti bila terjadi kerugian pada mudharib. Muamalat melihat dulu konteks kerugiannya. Kalau memang akibat kelalaian mudharib, maka mudharib harus ikut menanggung kerugian dan risiko dari pembiayaan,” Anang menegaskan.

Namun, lanjut Anang, jika kerugian mudharib terjadi karena kondisi atau dampak ekonomi secara global atau force majeur, maka sudah pasti Muamalat menanggung seluruh kerugian. Anang mencontohkan, gempa di Padang beberapa waktu lalu mengakibatkan para mudharib yang dibiayai Muamalat mengalami kerugian besar, karena usahanya porak poranda.

“Itu sudah jelas faktor utamanya bencana alam. Dalam kondisi begitu, Muamalat harus merelakan uangnya melayang. Itu sudah menjadi aturan main. Seumpama mereka ingin mendapatkan pembiayaan lagi, Muamalat akan mempertimbangkan. Misalnya, apakah mudharib masih punya semangat untuk berwirausaha. Apakah kondisi tempat dan lingkungan masyarakat sudah memungkinkan perekonomian berjalan normal,” paparnya.

Selanjutnya dalam aturan pembiayaan mudharabah, sambung Anang, Muamalat dan mudharib sepakat untuk berbagi hasil atas pendapatan usaha tersebut. Pembagian hasil (keuntungan) dihitung berdasarkan laba bersih, misalnya 40% untuk bank dan 60% untuk mudharib, dimana pembayarannya dilaksanakan setiap periode tertentu.

Sepintas, bentuk pembiayaan mudharabah memang sangat menguntungkan mudharib. Namun, hal yang patut diketahui bahwa mudharib juga harus mengembalikan dana pokok (tanpa bunga) dari total pembiayaan dan memberikan jaminan (agunan) untuk mendapatkan kucuran dana.

“Ke depan, Muamalat akan mengemas produk-produk pembiayaan mudharabah secara Apik dan lebih memfokuskan pada segmentasi pasar, sesuai kapasitas mudharib di berbagai daerah. Misalnya menggandeng para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Sebab, Muamalat menargetkan lebih dari 30% pertumbuhan pembiayaan pada tahun depan,” pungkas Anang Rachmadi, optimis.

(Tulisan ini dimuat di Tabloid INDONESIA MONITOR, Edisi 75 Tahun II, 9-15 Desember 2009, halaman 27)

Change Management

Adalah dua kata   sakti yang selalu digulirkan bersamaan dengan   momentum momentum berikut : merger, akuisisi, perubahan Bord of ...