09 July, 2009

Indonesia Baru dengan Pemimpin Lama


Hasil Quick Count, yang dirilis sejumlah lembaga survei,dan satu stasiun televisi swasta, terhadap hasil pemilihan Presiden 8 Juli lalu, menunjukkan hasil yang mencengangkan! Pasangan SBY-Boediono menang mutlak sekaligus memenuhi persyaratan 20 % suara di 50% jumlah provinsi. Sebuah hasil yang identik dengan menang KO ala Mike Tyson di ring tinju, cukup 2 ronde dari 15 ronde yang direncanakan, tidak memuaskan hati penonton memang. Tidak ada greget dan tidak ada sorak sorai karena ada drama adu susul dalam proses penghitungan suara di TPS dari saksi dan pendukung kontestan.

Buat saya, ini bentuk legitimasi yang luar biasa untuk beliau. Sebuah penyerahan mandat dan amanat yang luar biasa besar. Ada kepercayaan, harapan dan doa disana. Terutama sekali, dalam rentang waktu terdekat, selama 3 bulan kedepan, akan segera diselesaikannya Undang - Undang Pengadilan Tipikor, yang menjadi kebijakan dan undang - undang yang sangat strategis untuk meyakini bahwa pemerintahan SBY- Boediono, sungguh - sungguh akan menata bangsa baru yang menjunjung tinggi good governance dan tegas menyatakan tidak kepada praktek KKN. Selanjutnya, harapan untuk semakin baiknya kualitas kehidupan melalui kesempatan pendidikan yang sungguh - sungguh murah karena seharusnya menjadi tanggung jawab Negara; harapan untuk tetap aman dan damai,tanpa harus dibayangi oleh intimidasi dari ancaman kedaulatan Negara tetangga; harapan untuk menjadi bangsa yang lebih mandiri dan berdaulat, yang mampu melepaskan diri dari campur tangan berlebihan terhadap kebijakan makro ekonomi dari Negara Luar; ada kesempatan kerja yang lebih besar untuk menekan angka pengangguran; ada harapan dan doa dari para Ulama dan Agamawan, agar Ahmadiyah segera dinyatakan sebagai ajaran yang sesat (tanpa harus takut terhadap kepentingan Inggris); serta akan ada 101 harapan lainnya, sesuai dengan alasan pemilih mencontreng No. 2 di bilik suara.

Jumlah kursi yang juga dominan atas legislator yang berasal dari Partai Demokrat di Senayan, berdasarkan hasil Pemilihan Legislatif lalu, disatu sisi adalah keunggulan serta added value dari pasangan ini selama rentang waktu 2009 - 2014. Semoga, kebijakan - kebijakan dan arah pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Kabinet yang akan datang, dapat dilaksanakan lebih mulus. Meskipun, kondisi ini diiringi dengan sedikit kekhawatiran, tidak akan berfungsi maksimalnya konsep check dan balances antara eksekutif dengan legislatif.

Tentu saja, mengedepankan sikap berfikir positif dan memercayai fakta akan menangnya SBY-Boediono,versi quick count, akan lebih menyenyakkan tidur saya. Sambil...kembali menyelipkan doa: "Ya Allah, Engkau tidak kabulkan doa hamba untuk memenangkan JK, hamba meyakini, Engkau lebih tahu apa yang terbaik untuk bangsa kami. Perkenankan Engkau lapangkan hati Pak JK dan Pak Wiranto pada saat yang sama, lapangkan juga hati Pak Prabowo dan Ibu Mega, dengan menurunkan ruh kudus yang terbalut dalam kedamaian serta kejernihan hati, pikiran dan perasaannya, bahwa mengabdi kepada bangsa dan Negara, berbuat yang terbaik untuk buruh, petani dan nelayan tidak semata harus menjadi Presiden di bumi Pertiwi". Amin.

1 comment:

M. Ichsan Arif said...

Semoga program dan janji dari SBY dapat diLANJUTKAN dan bisa dilaksanakan dengan LEBIH CEPAT DAN LEBIH BAIK serta tentunya harus PRO RAKYAT

Change Management

Adalah dua kata   sakti yang selalu digulirkan bersamaan dengan   momentum momentum berikut : merger, akuisisi, perubahan Bord of ...