08 December, 2009

9 Desember 2009


Sesungguhnya, tanggal 9 Desember di negara-negara belahan dunia manapun, hanya sebuah tanggal yang dirayakan sebagai Hari Peringatan Anti Korupsi saja. Seperti hari - hari perayaan lainnya. Upaya untuk menegaskan atau mengingatkan kembali akan semangat yang terkandung dalam perayaan tersebut. Kita semua tahu, ada perayaan Hari Bumi, untuk mengingatkan kewajiban dan tugas untuk memelihara Bumi, tempat kita hidup. Hari Bahari, untuk memelihara semangat dan patriotisme kita sebagai bangsa yang memiliki kemampuan yang mumpuni sebagai bagsa pelaut sekaligus peringatan untuk memelihara keanekaragaman biota laut yang dikandungnya. Hari Pendidikan, Hari AIDS dan seribu satu yang lainnya didunia ini.

Spirit dan ruh peringatan Hari Anti Korupsi telah menjadi agenda dan perayaan global karena telah menjadi "kemafhuman" bersama, bahwa korupsi telah ditetapkan sebagai "extra ordinary crime", yang dinyatakan oleh badan khusus tingkat dunia yang disebut UNCAC (United Nations Against Corruption). Mengapa seserius itu? karena korupsi telah diyakini menjadi parasit bagi pembangunan kualitas sumber daya manusia, menjadi liabilities untuk dunia usaha dan beban financial bagi negara donor atas pinjaman atas proyek - proyek pembangunan yang sedang didanainya di negara lain. Semua pihak sepakat bahwa korupsi bukan hanya masalah di dunia berkembang, tetapi secara tidak langsung juga menjadi permasalahan di negara maju, permasalahan di pemerintahan termasuk juga di kalangan bisnis atau swasta. Artinya, seharusnya peringatan ini menjadi hari dan peringatan yang bagus, harus disambut gembira (kecuali oleh koruptor) dan sebuah tindakan positif bagi peradaban dan kemanusiaan sekaligus.

Kenapa Indonesia?

Tahun 2006, pemilik blog berkesempatan langsung merayakan Hari Peringatan Anti Korupsi ini. Sebuah acara digelar oleh rekan - rekan Tiga Pilar Kemitraan dan kalangan Swasta Nasional di Monumen Proklamasi yang dilanjutkan dengan karnaval menuju Bunderan Hotel Indonesia. Massa kemudian bertemu dengan kalangan dan komunitas lain yang melakukan peringatan yang sama, termasuk yang dikelola oleh rekan -rekan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tidak ada kekhawatiran berlebihan, tidak ada ketakutan dan tidak ada penjagaan yang berlebihan dari aparat kepolisian. Kehidupan Jakarta berjalan normal-normal saja.

Namun pada perayaan tahun 2009 kali ini, menjadi lain untuk konteks Indonesia. Derasnya pusaran tuntutan atas kejelasan aliran dana bail out "Century Gate", menjadi external treat yang diwaspadai berlebihan oleh pejabat pemerintah, dalam hal ini Presiden hingga ke aparat keamanan. Dampaknya, agenda bagi kemajuan peradaban kemanusiaan ini pun, telah menjadi objek politik bagi mereka yang membidik maupun yang berkepentingan dengan kekuasaan. Momentum yang mulia, menjadi fenomena yang tidak lagi mulia,karena pertimbangan dan kalkulasi politik. Satu pihak ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk masuk dan menggoyang kekuasaan, disisi yang lain ingin melanggengkannya. Seharusnya, spirit peringatan Hari Anti Korupsi ini, menjadi spirit dan agenda bersama, mereka yang diluar kekuasaan maupun yang berada diluar kekuasaan. Yang lebih penting, bukankah partai yang berkuasa saat ini, menjadikan tema pemberantasan korupsi pada saat kampanye lalu? Kenapa harus ketakutan dan mencurigai upaya masyarakat yang mengingatkan sebuh komitmen? Karena kita sudah bersepakat bahwa korupsi adalah musuh bersama. Kalaupun ada hal - hal yang perlu diluruskan, luruskanlah pada momen yang lain. Biarkan mekanisme dan prosedur hukum serta politik yang telah dimiliki bangsa ini dilewati untuk menjawab tuntutan masyarakat terhadap transparansi dana bail out bank Century.

Pemegang kekuasaan tidaklah perlu untuk mengedepankan kecurigaan dan kekhawatiran yang berlebihan, hingga merasa perlu untuk berkeluh kesah bahkan 'mengancam' dihadapan pubik melalui media massa yang massif terhadap gegap gempitanya partisipasi masyarakat untuk merayakan sesuatu yang penting bagi pembangunan bangsanya. Keluh kesah yang tidak perlu dari seorang pemimipin Negara justru akan menimbulkan kekhawatiran akan kredibilitas, berpengaruh kepada respectness masyarakat kepada government.Biarkan dan marilah kita terus menerus mengedepankan cara berfikir positif, sehingga lebih banyak energi positif yang akan diberikan alam semesta kepada bangsa ini.

Masyarakat ingin menegaskan pada tanggal 9 Desember yang bertepatan dengan hari Rabu ini, bahwa mereka sudah sepakat dan bulat bahwa korupsi adalah musuh besar pembangunan dan mereka ingin menyatakannya secara terang benderang,langsung dan tanpa basa basi. Tinggal bagaimana pemerintah mendengar serta melakukan tindakan - tindakan serta response yang nyata, tepat dan sesuai dengan pesan yang lugas, tegas dan spontan yang dinyatakan oleh masyarakat. Sehingga, kita akan segera bangkit menjadi bangsa yang besar yang mampu - secara bersama-sama - melawan praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, yang kembali ditegaskan melalui peringatan Hari Anti Korupsi.

Wallahu'alam bishawab

No comments:

Change Management

Adalah dua kata   sakti yang selalu digulirkan bersamaan dengan   momentum momentum berikut : merger, akuisisi, perubahan Bord of ...