23 April, 2008

Menjadi Gubernur Cara Gue

"...PERMIOS, SEUEUR WARTOS HAREWOS KA PRIBADOS, TI KAWIT ANAK KOS, TUKANG BANDROS, PADAMEL POS, DUGI KA TUKANG SAOS, NYARIOS PAMINGPIN NU ENTOS2 TE KAHARTOS, TEU KARAOS, TEU BUKTOS, UKUR DAGANG WAOS, HAWATOS! NALIKA NYALON DEUI NEMBE SEUEUR BAKSOS. API2 BAGEUR NGABAGI KAOS SARENG ARTOS.. TOS SEPUH MAH KEDAH EMOT KANA WAKTOS, KEDAH RUMAOS TOS KOROPOS, KA AKHERAT BUTUH ONGKOS. WIOS AYEUNA MAH NU NGORA SIAP NGAGENTOS. HADE NOMOR 3 NUKUDU DICOBLOS. OKE BOS...?"

Hari ini, KPUD Jawa Barat, secara resmi mengumumkan pasangan Hade sebagai pemenang Pilkada untuk Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2008 -2013. Selamat! Semoga kepercayaan yang telah diberikan pemilih dapat dijaga dengan sebaik-baiknya.
Menggunakan merek dan janji sebagai pemimpin muda kala kampanye, tentu harus diikuti dengan fakta. Kaum muda identik dengan keberanian untuk mengerjakan dan menggagas hal -hal baru, berfikir dan bertindak cepat dan tentu saja punya stok tenaga yang relative tidak ada habisnya. Dia akan terus bergerak dan menawarkan hal - hal aneh dan berbeda dari yang biasa kita lihat.
Disisi lain, birokrasi tetap birokrasi, ada tata aturan dan prosedur yang [kadang harus dihormati] karena ada pihak atau lembaga lain yang juga terlibat dalam aturan itu. Jadi, kita pun harus mengerti ini. Tantangannya kemudian, bagaimana birokrasi mampu mengakomodir cara dan kebutuhan pemimpin muda untuk merealisasikan model kepemimpinannya, memimpin cara gue! Cepat dan gak pake ribet. Realitas bahwa yang punya energi dan keinginan untuk menjadi muda hanya 2 (dua) orang dari ribuan aparatur Pemda Provinsi Jawa Barat, adalah agenda paling awal yang harus diselesaikan. Bagaimana menciptakan perubahan - perubahan kecil yang membuat aparatur "ngeh" dan melek, bahwa pemimpin baru memang sungguh - sungguh berbeda. Berani untuk menyederhanakan aturan protokole dapat dimulai dengan jangan terlalu sering pake baju safari yang ada "jengkol"nya. Persempit rentang atau rantai proses pembuatan keputusan yang mengerucut kepada Jawa Barat 1 dan 2 , dengan cara menyebarkan tanggungjawab kepada lebih banyak orang setingkat dibawahnya. Dan pastikan, tiap - tiap dinas yang ada dilingkungan kantor gubernur, setidaknya , membuat proses kerja yang lebih praktis dan cepat dari sebelumnya.
Kemudian, Jawa Barat tentu saja bukan hanya Bandung, Cirebon dan Purwakarta. Dia juga sampai ke Cinere dan Depok, rajin -rajinlah berkunjung kedaerah yang berbatasan dengan provinsi lain. Mengapa? acapkali, daerah - daerah perbatasan tidak terjamah karena masing-masing merasa ada yang mengurusnya. Jawa Barat menilai, bahwa Cinera pasti diurus oleh DKI, hal yang sama terjadi sebaliknya. Sehingga, pada galibnya tidak ada satupun yang serius mengurus infrastruktur di daerah perbatasan. Padahal kita tahu, untuk kondisi Cinere, banyak orang-orang yang bekerja di lingkungan pusat kekuasaan tetapi berdomisili di Jawa Barat. Sehingga, kinerja gubernur Jawa Barat akan segera menjadi obrolan orang-orang Jakarta, melalui kualitas infrastruktur yang ada.
Popularitas dan gen selebritis yang masih disandang Dede Yusuf, semoga menjadi katalisator untuk mampu mempercepat munculnya "keEdanan-keEdanan" ala bobotoh Persib, yang kreatif dan segar. Jadikan birokrasi sebagai ajang untuk berkreasi sehingga muncul terobosan -terobosan ala budak bandung. Melayani masyarakat dengan senyum, ramah dan penuh toleransi namun tetap disiplin ala tentara yang i kebetulan banyak terdapat di Cimahi. Selamat datang pemimpin muda, tunjukkan kalo cara elo beda!
"...Saur Dai di masigit oge, pilkada Jabar mah kudu Aman ameh hasilna Hade....."

No comments:

Change Management

Adalah dua kata   sakti yang selalu digulirkan bersamaan dengan   momentum momentum berikut : merger, akuisisi, perubahan Bord of ...