Fenomena tersebarnya surat dengan sifat RAHASIA di
lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) waktu surat itu dikeluarkan, dimata saya selaku
warga Sipil, adalah bencana bagi institusi tersebut, sekaligus
buat kita sebagai pemilik TNI. TNI
adalah alat keamanan tertinggi dari
sebuah Negara yang maha luas dan maha kaya, baik dari sisi sumber daya alam
maupun jumlah warga Negara yang harus dilindunginya, bernama Indonesia. Surat yang menjadi heboh ini adalah Surat Keputusan Dewan Kehormatan Perwira yang memberhentikan dengan hormat, Bapak Letnan Jendral Prabowo Subianto, dari Dinas Kemiliteran. Untuk pembanding, sebagai professional di industry perbankan, saya ingat dan terus menerus sampe sekarang
ditanamkan kesadaran akan pentingnya RAHASIA Nasabah. Bahkan ada sessi khusus
ketika saya menerima pendidikan bagaimana menjaga informasi, membuat amplop
khusus untuk PIN yang akan digunakan
oleh pemegang Kartu ATM, hingga regulasi dan system yang ketat untuk
mengganti setiap password yang kita
miliki secara regular.
Karena momentum meruaknya dokumen
tersebut, pada masa kampanye sebuah kontestasi Pemilihan Presiden, ada semacam permissiveness
dari masyarakat, sehingga dianggap wajar, paling-paling juga buat kampanye? Response ini, yang justru saya khawatirkan sekaligus
menyedihkan sekali. Perjalanan panjang bangsa ini, dinamika organisasi
kemiliteran kita yang dinamis, pada usianya yang lebih banyak dari setengah abad, tercederai oleh suatu kejadian
yang … (tak kuasa saya mengatakannya). Seharusnya kita marah besar, karena
kejadian ini menjadi bahan tertawaan para intelijen Negara lain yang memiliki
perhatian dan kepentingan luar biasa kepada kita. Tak perlu bersusah payah, untuk mendapatkan informasi berharga tentang
Negara kita, dia akan keluar dengan sendirinya, seperti jamur dikala musim
penghujan.
Dalam suatu kesempatan, ahli
management modern pernah bilang
organisasi dan garis komando paling rapi
didunia adalah Vatican dan Tentara, secara lebih spesifik dia bilang Angkatan
Darat. Kejadian ini membuat saya meragukan pendapat tersebut.
Jika untuk dokumen yang sifatnya RAHASIA saja bisa
dengan mudah tersebar apalagi bentuk – bentuk korespondensi lain yang sifatnya Biasa, Perintah Harian,
Umum dan lain – lain. Sementara kita semua sudah sepakat bahwa tugas utama dari
TNI adalah menjaga keamanan dan keselamatan kita, warga Negara Indonesia. Jika
untuk melindungi dirinya saja, tidak
bisa, sangat wajar jika kita menyangsikan postur organisasi, rantai komando dan
person yang ada didalamnya. Menjadi
tugas berat Panglima TNI dan seluruh unsur pimpinan didalamnya untuk
mengevalusi secara utuh menyeluruh kejadian ini. Artinya, harus ditelusuri dengan cermat dan seksama
siapa yang melakukan dan memberikan hukuman yang setimpal dengan derajat
kesalahan yang diperbuatnya tentu dengan hukuman yang telah diatur ditubuh TNI.
Sehingga, bagaimanapun hasil akhir dari kontestasi Pilpres 2014 ini, kejadian
bocornya dokumen Negara yang bersifat RAHASIA, tidak akan terjadi lagi untuk
kepentingan sesaat dan kepentingan segelintir Prajurit yang terlibat dalam ekspektasi hasil akhir kontestasi. I love this country, indeed.
No comments:
Post a Comment