"How to deal with people", [mohon maaf saya lupa pengarangnya] adalah buku kecil dan tipis yang pernah saya baca dan masih ada beberapa tips and triks yang saya ingat dan senantiasa saya terapkan dalam kehidupan sehari - hari.
Perjalanan ke pulau Irian kali ini membawa tugas yang sangat mulia: mendapatkan komitmen dan dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, yang beribukota di Manokwari, untuk menyelenggarakan "Seminar Bisnis Etik : Mengelola Etika Dilemma dalam Praktek Suap". Sebuah seminar yang agak menyeramkan memang, kalo dilihat dari topiknya. Target utama saya adalah berjumpa dengan Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah, karena beliaulah orang yang paling pas untuk menggerakkan mesin birokrasi di Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Sebagai aparatur pemerintah tingkat provinsi, penerimaan mereka, sungguh luar biasa. Ramah dan jauh dari basa basi. Sehingga, saya percaya hal yang baik ini akan mengawali kebaikan - kebaikan yang lain dan menjadi contoh yang baik pula bagi aparatur pemerintah di provinsi dan level yang lain. Bagaimana menerima siapa saja untuk melakukan apa saja di wilayah pemerintahannya: tidak membuat sulit dan berempati kepada kebutuhan masyarakat maupun tamu-tamunya. Termasuk saya tentu saja.
Pembicaraan diantara kami mengalir lancar dan menghargai kepentingan serta keberatan masing-masing, komitmen untuk menyelenggarakan kegiatan seminar tersebut mengerucut kepada sebuah tanggal dan tempat, 8 Februari 2008 di Swiss Bell Hotel, Manokwari. Selanjutnya, secara teknis saya dianjurkan untuk menghubungi Inspektorat Pemerintah Provinsi dan berjumpa dengan sekretarisnya. Hal ihwal yang terkait dengan detail penyelenggaraan kegiatan, penyusunan budget, kami bicarakan dengan santai, terbuka dan mendengarkan harapan - harapan dari para pihak. Sehingga pembicaraan tersebut menjelma menjadi Nota Kesepahaman (MoU) antara IBL dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Alhamdulillah, ternyata, membaca memang tetap menjadi sebentuk investasi dan aktivitas yang senantiasa memberi manfaat, entah kapan dia akan menjelma dan kita rasakan manfaat darinya. Menurut saya, karena menerapkan sejumlah tip and triks yang saya baca pada buku itulah, pembicaraan dan misi saya ke Manokwari, akhirnya menuai sukses. Saat ini, sebagaimana Krisdayanti, bertutur, tinggal "menghitung hari", agar pelaksanaan kegiatan seminar yang dikerjakan bersama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Indonesia Business Links (IBL) ini akan berjalan sesuai dengan tujuan awalnya. Memberi pengetahuan yang benar akan TUPOKSI (tugas pokok dan fungsi) KPK terutama dalam aspek pencegahan dan menularkan sejumlah jurus dan serta pengetahuan, bagaimana menjalankan bisnis dengan memperhatikan dan mengedepankan etika.