18 March, 2013

Menyambut Emil di Bandung

Ridwan Kamil, mengenakan T Shirt Hitam.
Ridwan Kamil, media arus utama menulisnya sebagai RK,  namun lebih akrab disebut Emil, adalah sedikit dari anak muda  kota yang berprestasi namun  peduli terhadap dinamika dan problematika di komunitasnya. Berlatar belakang pendidikan yang di tempuh di kotanya, dia masuk Institut Teknologi Bandung setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA 3), yang keduanya adalah tempat bergengsi untuk mengenyam pendidikan terbaik pada zamannya.

Langkah, mata  dan wawasannya mendunia, ketika berkesempatan memenangkan kursi untuk persaingan mengikuti kegiatan "pertukaran mahasiswa"  ke Universitas tekemuka di Nanyang Technology University yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF). Interaksi dengan modernitas dan kualitas layanan umum yang diberikan Singapura, salah satunya,  membuat dirinya memiliki keinginan yang kuat untuk membangun dan memiliki kota yang ramah, bersih dan difasilitasi oleh sarana transportasi yang cepat, mudah dan murah. Mimpi dan keahlian yang dimiliki pasca lulus dari Jl. Ganeca 10, mengantarkan dirinya kepada ruang - ruang pencapaian dalam menata dan merancang sejumlah bangunan dan gedung - gedung baik yang skalanya kecil, menengah hingga besar. Rumah Botol, Masjid di Kawasan Pemukiman Elite Kota Baru  Parahyangan hingga Museum Tsunami,di Nanggroe Aceh Darussalam. 

Saat ini, dia menjadi kandidat Walikota Kota Kembang.  Karena genuinitas dan prestasi yang moncer, meskipun tidak memiliki latar belakang politik (tidak berarti a politis), dia mampu memenangkan hati politisi di Partai Keadilan Sejahtera, sekaligus Partai Gerindra uintuk mendukung dan menyediakan kedua partai tersebut untuk meraih passionnya menjadi pelayan dan penata kota yang pernah diimpikannya. 

Bandung adalah nama, Bandung juga adalah tempat dimana keduanya menjadikan Bandung sebagai destinasi yang wajib didatangi oleh siapapun di Indonesia yang menyukai perjalanan dan makanan. Kemacetan dan beragam kompleksitas masalah yang melingkupinya kini, merupakan  akibat logis  dari kemolekan kota ini. Biarkan dia menjadi kota yang seksi untuk didatangi, karena dengan begitu menjadi jalan untuk menghidupi lebih banyak mulut. Tinggal sekarang, bagaimana kota ini mampu memperbaiki diri, meningkatkan sarana dan prasarana pendukung yang memungkinkan orang tetap ingin ke Bandung, karena memiliki keteraturan  yang menyenangkan dalam mengakses destinasi belanja dan kuliner sekaligus. Keindahan yang mempesona karena sampah warga dan hutan kotanya  semakin  dikelola dengan baik. Kreativitas dan "bangorna barudak Bandung" yang penuh warna dibiarkan bebas, tumbuh dan akan terus diberikan ruang untuk semakin bertanggungjawab dan secara gradual akan berkontribusi kepada kualitas hubungan antar warga yang semakin silih asah, silih asih dan silih asuh.  Penulis percaya, mimpi adalah energi dan dia sudah membuktikannya dengan gerakan @AyoBerkebun dan pada akhirnya, gerakan ini  memberi kontribusi kepada penghargaan yang baru saja diterimanya dari University of Pennsylvania, di Negeri Paman Sam, sebagai Urban Leadership Award.

Semoga pencapaian dan prestasi yang sudah diraihnya, kreativitas dan energi muda yang masih mengalir dalam jiwanya menjadi pertimbangan kita bersama untuk memberinya kesempatan untuk merealisasikan cita - cita dan impiannya, menjadi pelayan kota Bandung untuk kita bersama.

Change Management

Adalah dua kata   sakti yang selalu digulirkan bersamaan dengan   momentum momentum berikut : merger, akuisisi, perubahan Bord of ...