06 August, 2012

Hikmah Ujian


Awal Minggu hingga pertengahan bulan Juni  hingga Juli tahun 2012 ini, adalah bulan – bulan yang saya rasakan sebagai bulan yang penuh dengan tekanan dan cobaan dalam kehidupan saya, baik di sisi keluarga maupun aspek  kehidupan professional saya di kantor. Benar bahwa, setiap masalah yang dialami oleh setiap insan manusia adalah karena ulah yang bersangkutan. Sementara kebaikan, kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang dialami oleh insan manusia, konon merupakan bentuk dari kepemurahan dan kasih sayang serta adanya  campur tangan serta kehendakNya. 

Karena cobaan lebih disebabkan oleh ulah manusia, dalam konteks tulisan ini adalah diri saya sendiri , maka catatan ini saya dedikasikan sebagai introspeksi  kedalam diri saya dengan harapan bermanfaat bagi pembaca.

Beberapa manfaat dan hikmah yang saya dapatkan dari kejadian belakangan ini, diantaranya adalah:
  • Kepasrahan yang total kepada Sang Pemilik Kehidupan. Pasrah terhadap semua ketentuan dan takdir yang telah digariskan oleh Allah SWT, sungguh memerlukan level of acceptance  yang tinggi. Level of acceptance yang dimiliki oleh setiap orang tentu saja berbeda dan baru ketahuan ketika menghadapi ujian atau cobaan. Pengharapan kepada manusia acapkali justru menjerumuskan diri kita kepada wrong direction yang merusak pemahaman kita akan makna dan hakekat hidup dan kehidupan yang menyertainya.
  • Memiliki dan memelihara harapan. Memiliki harapan akan masa depan, akan hari esok  yang lebih baik adalah bumper yang sangat bermanfaat dapat digunakan untuk mempertahankan diri dari kemunduran dan kekalahan terhadap cobaan hidup.
  • Meyakini dan melakukan apa yang terlintas atau terbersit dalam hati nurani. Ketika sejumlah cobaan dan tekanan datang menghampiri kehidupan kita, kecenderungan untuk menjadi nobody  ternyata berdampak kepada semakin sensitive dan jernihnya hati nurani, terhadap hal – hal yang ketika kita memiliki power mungkin terselimuti menjadi terbuka dan benderang.
  • Lakukan dan [justru] tingkatkan networking. Perbanyak dan perkuat silaturahmi. Temui orang – orang  baik yang merupakan sahabat atau teman dekat atau bisa juga orang – orang baru. Tempatkan diri sebagai sosok yang memang memerlukan dukungan, dengan cara yang elegan. Bukan menjadi pengemis tetapi juga tidak menjadi arogan.  Jangan menutup diri dan pasang jurus rasa minder karena sedang dirundung masalah.
Terimalah, akrablah dengan kenyataan bahwa diri kita memang sedang bermasalah. Sehingga, kita tidak perlu merasa bersalah karena kita sedang bermasalah. Networking, membantu kita memahami dan memetakan seberapa besar atau kecil masalah yang sedang kita hadapi, disamping bisa dan sangat mungkin kita menemukan cara keluar dari masalah dari sumber – sumber yang sebelumnya tidak pernah terfikir oleh kita.

Demikian yang dapat saya sampaikan dan bagikan kepada pembaca blog saya, sekali lagi semoga bermanfaat dan semakin tangguh ketika sedang ditimpa atau didekati oleh masalah, apapun masalahnya.

Change Management

Adalah dua kata   sakti yang selalu digulirkan bersamaan dengan   momentum momentum berikut : merger, akuisisi, perubahan Bord of ...