24 March, 2005

TUCC : Milestones ASPEK bagi Gerakan Serikat Pekerja Indonesia

Rabu, 23 Maret 2003, menjadi salah satu momentum penting bagi perjalanan organisasi ASPEK Indonesia. Ditengah kesibukan internal organisasi dalam melakukan pemberdayaan kedalam, dan menangani sejumlah permasalahan hubungan industrial anggota afiliasinya, bersama dengan SP PLN, FSP ISI, PGRI didukung oleh Frederich Ebert Stiftung (FES, Jerman) dan American Center for Internasional Labour Solidarity (ACILS) mampu menorehkan sejarah, dengan telah meresmikan pendirian TUCC ( Trade Union Care Center) di Nanggroe Aceh Darussalam. Pendirian TUCC ini, harus diakui, sebagai bentuk tanggung jawab serikat pekerja Indonesia dan solidaritas internasional yang tidak dipisahkan dengan hikmah gempa dan Tsunami, yang juga memberikan dampak yang sangat dahsyat bagi pekerja yang menjadi anggota serikat pekerja.

TUCC, diharapkan menjadi re embrio, bagi tumbuh berkembangnya organisasi –organisasi serikat pekerja. Hal ini perlu dilakukan terkait dengan prediksi akan tumbuhnya sejumlah perusahaan yang akan melakukan proses produksi barang maupun jasa di NAD pada masa yang akan datang. Dalam waktu yang dekat saja, terkait dengan proses rekontruksi dan pembangunan sejumlah fasilitas infrastruktur, sudah pasti akan banyak perusahaan-perusahaan konstruksi yang melibatkan sejumlah pekerja untuk bekerja. Hal ini harus dicermati terkait dengan sejumlah hak dasar pekerja yang bekerja di sektor konstruksi, beberapa yang dapat disebutkan tentang Upah, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Disamping, itu, menurut Saepul Tavip, Sekjend ASPEK Indonesa, TUCC diyakini menjadi organisasi yang kredibel, transparan dan memiliki komitmen tinggi terhadap perjuangan kaum pekerja/buruh di NAD. Hal ini diyakininya karena organisasi ini dibentuk dan didukung oleh sejumlah organisasi yang profesional. Sejumlah program kerja telah disiapkan untuk menggapai visi tersebut, sosialisasi terhadap pentingnya berserikat akan dimulai dengan pendistribusian leafleat, poster dan bentuk bentuk media komunikasi lainnya. Program –program yang sifatnya pencerahan, meliputi basic training dan maupun yang advance bagi pekerja telah didisain dn siap untuk dilakukan. Sementata itu program kerja yang sifatnya pemberdayaan, seperti upaya – upaya untuk memperjuangkan hak – hak pekerja maupun keluarganya yang terkait dengan Jamsostek dan kepemilikan account bank telah disiapkan bagi pekerja di NAD. Kedepan, TUCC diharapkan menjadi tempat bagi siapa saja yang memiliki perhatian dan komitmen terhadap terciptanya hubungan industrial yang berkeadilan.

Hal yang terkait dengan kebutuhan mendasar warga di kamp pengungsian, terutama keluarga pekerja, TUCC berencana akan mendistribusikan paket sembako, peralatan dan perlengkapan sekolah bagi anak keluarga korban, dan sejumlah peralatan ibadah. Dalam rentang waktu yang tidak lam lagi lagi, kegaitan ini akan ditingkatkan kepada pemberian beasiswa kepada anak-anak sekolah yang memerlukan. Disamping itu, untuk memfasilitasi dan menginisiasi kebutuhan untuk mendapatkan pekerjaan, TUCC berencana akan menggagas pilot project pembentukan indsutri kecil yang dapat menyerap tenaga kerja, tentu dalam jumlah yang sangat terbatas. Industri kerajinan dan bengkel kendaraan, menjadi bidang yang akan dipilih untuk memulai program ini.

Tentu saja, peran dan kontribusi ini masih sangat jauh dari kebutuhan warga NAD saat ini, semoga upaya kecil ini dapat diapresiasi secara wajar oleh para pihak yang tertarik dengan gerakan dan perjuangan serikat pekerja. Selamat dan Sukses atas Pendirian TUCC.

Change Management

Adalah dua kata   sakti yang selalu digulirkan bersamaan dengan   momentum momentum berikut : merger, akuisisi, perubahan Bord of ...